Keeping The Mind Busy

by | |
Persoalan menanti si Bibi setelah lebaran memang selalu jadi cerita setiap bulan Syawal. Cerita lama soal repotnya mengurus rumah tanpa si Bibi yang sebenarnya hanya diulang-ulang, tapi selalu jadi bahan obrolan yang tak bosan dibahas.

Tapi bulan Syawal tahun ini ada yang berbeda dari menunggu si Bibi. Tahun ini adalah tahun pertama saya punya Bibi sendiri karena tahun-tahun kemarin masih 'nebeng' si Bibi punya mertua atau Mamah (karena tinggal masih nebeng mertua juga :D). Nah berhubung tahun ini buntut sudah dua, maka dirasa perlu nambah satu bibi khusus untuk mengurusi keperluan keluarga kecil saya. Nggak banyak, sih, cuma cuci setrika dan sesekali ngepel kamar, serta terutama memback-up saya untuk menjaga Aisyah ketika saya sedang sibuk dengan Rafa.

Bulan Syawal ini, rencananya Bibi baru yang datang akan menggantikan Bibi lama yang nggak balik lagi. Sengaja Bibi lama nggak disuruh balik lagi karena kerjanya butut. Tiap hari bikinn spaneng karena, intinya, apa yang saya minta tolong kerjakan, ujung-ujungnya saya kerjain sendiri.

Anyways... Selama nunggu Bibi baru datang, otomatis pekerjaan rumah tangga harus saya kerjakan. Meskipun ada Nin Lilis, adiknya Papah mertua yang setiap hari datang untuk bantu-bantu, tapi keperluan keluarga kecil saya tetap saya kerjakan sendiri. Untuk mempersiapkan diri, jauh-jauh hari sebelum si Bibi lama pulang mudik saya sudah mendoktrin diri sendiri: "I'm gonna be perfectly okay without si Bibi".

Pagi-pagi sebelum Rafa bangun saya menyetrika baju, kemudian memandikan Rafa, dan setelah Rafa rapi dan perutnya kenyang, saya beres-beres kamar dan memasukan cucian ke mesin cuci. Alhamdulillah karena si Suami kerjanya tidak terikat waktu, urusan mandi pagi dan sarapan Aisyah bisa dihandle beliau *kiss*. namanya urusan rumah tangga, memang nggak pernah selesai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Ada aja kejutannya. Misalnya pas mau nyantai nonton TV, tiba-tiba Aisyah minta diambilkan minum, terus minumnya tumpah jadi harus ngepel. Atau lagi mau tiduran bentar, tiba-tiba kucing masuk dan ngejatuhin makanan, jadi harus nyapu dan beres-beres. Ya begitulah.

Tapi diluar dugaan, ternyata so far saya cukup menikmati kegiatan rumah tangga ini. Satu hal yang saya sadari, saya jadi jarang idle. Otomatis ga banyak mikir macem-macem. Jarang pegang handphone buat twitteran juga. Dan ternyata, jarang twitteran bisa bikin lancar nulis lebih dari 140 karakter, hehe. Buktinya sejak semalam saya sudah nulis 5 postingan di blog. Dua postingan di sini, dan tiga postingan di kelakuankelakuan.blogspot.com.

Ternyata betul ya, we have to cherish every moment, termasuk moment tanpa si Bibi. Kalau dulu, dari awal saya udah mikirin 'bakal repot nih, nggak ada si Bibi'. Akhirnya pas kejadian harus ngerjain apa-apa sendiri malahan nggak enjoy dan kerasa lebih cape. Kalau mendoktrin diri dengan doktrin positif, ternyata kerjaan yang nggak berenti-berenti itu malah mayan bisa dinikmati. Cape, sih, tapi minimal ngerjainnya nggak pake ngomel-ngomel, dan yang pasti, tersenyum puas saat semua kerjaan bisa selesai.

Well, saya tetap membutuhkan si Bibi untuk bantu-bantu, sih. Tapi saya berdoa ketika si Bibi sudah datang pun saya tetap bisa menikmati pekerjaan rumah tangga ini.

0 comments:

Post a Comment