Alasan.

by | |
Memang repot jadi ibu rumah tangga beranak dua. Sering kali ide untuk bahan tulisan di blog melintas di pikiran, tapi mesti tertunda - atau bahkan batal ditulis karena banyak kegiatan ibu rumah tangga yang harus saya selesaikan.

Pagi-pagi, habis si bungsu dimandikan dan disusui, biasanya dia tidur. Saat yang tepat untuk menulis sebenarnya, karena pikiran masih segar, otak masih cerah. Tapi kan ada si sulung yang harus disuapi dan tak jarang mengajak bermain. Kalaupun si sulung asyik dengan bapaknya, toh saya harus membereskan kamar dan setrikaan. Siang hari, sehabis makan siang, idealya anak-anak tidur siang. Tapi si sulung bukan tipe anak yang suka tidur siang, malah biasanya on fire dan mengajak main ini itu. Sementara si bungsu yang baru 2 bulan lebih itu masih belum bisa ditebak jadwal tidurnya. Sore hari sampai malam haripun begitu. Ada saja kegiatan domestik atau bermain bersama anak-anak yang menjauhkan saya dari laptop.

Biasanya malam hari, setelah anak-anak tidur, adalah saat yang tepat untuk menulis. Tapi itu kalau mereka tidur cepat. Itupun mesti menunggu sampai si sulung benar-benar terlelap. Sering kali acara menulis batal karena saya sudah mengantuk.

Baiklah, subuh kalau begitu. Sehabis shalat subuh. Lagi-lagi hanya wacana. Kantuk lebih sering memenangkan pertarungan karena semalaman si bungsu masih terbangun beberapa kali.

Dan seterusnya dan seterusnya.

Demikianlah alasan mengapa saya jarang menulis blog.

*Padahal sebenarnya sih masalah menulis, cuma soal niat ya. tulisan inipun bisa kelar karena niat. Meskipun diselesaikan dengan terburu-buru karena takut si bungsu keburu bangun dan si sulung keburu selesai menonton acara tv kesayangannya.

0 comments:

Post a Comment