Happy Birthday, Boy!

by | | 0 comments
Si Ujang hari ini ulang tahun yang ke-2. Alhamdulillah, semakin pandai, semakin soleh, semakin menggemaskan, dan semakin bodor. Seperti biasa, ultah anak-anak cukup dirayakan dengan makan di rumah sama keluarga saja. Meskipun cuma makan di rumah, tapi hidangan ultah si Ujang kali ini cukup istimewa (dan bikin emaknya deg-degan). Kenapakah?

Jadi begini,
Si Ujang di usianya yang ke-2 ini sudah bisa request ini itu untuk ulang tahunnya. Dan karena belakangan ini doi lagi gandrung banget dinosaurus (padahal nggak ada yang ngajarin), dia request kue ulang tahun dinosaurus. Dan bukan kue ulang tahun biasa, dong. Tapi ice cream cake.

Maka browsing lah si emaknya mencari ice cream cake untuk ultah si Ujang. Merk-merk seperti Haagen Dazs atau DQ sudah pasti yudadah babay mengingat harganya yang seharga uang spp bulanan si Cikal. Ada ice cream cake Campina, sih. Tapi sudah beberapa kali coba dan rasanya ingin variasi lain. Coba cari yang produksi ice cream cake rumahan, kok gak nemu.

Akhirnya setelah googling dan tanya sana-sini, dengan tekad bulat dan sedikit deg-degan, Mamacing pun memutuskan untuk membuat sendiri ice cream cake. Es mrim nya tentu ga bikin sendiri, soalnya males waktunya mepet sama pentas seni sekolah si Cikal yang diadakan sehari sebelum si Ujang ultah. Jadilah beli es krim kemasan di supermarket. Dan setelah dijalani, meskipun cukup ribet (karena keluar masuk freezer), ternyata ga susah-susah amat bikin ice cream cake. Cuma mindahin es krim dari kemasan ke kotak doang, kok. Karena merasa kurang tantangan, maka Mamacing menambahkan buah segar dan selai serta topping coklat dan kacang buat ice cream cake ini. Dan untuk toppernya sekaligus menambahkan unsur dinosaurus, bisa bikin dinosaurus dari fondant.


Untuk lebih jelasnya, ini langkah-langkah pembuatan ice cream cake-nya...


Bahan:

2 liter es krim (boleh bikin sendiri atau siap makan) - saya pakai 1 lt es krim Diamond rasa chocolate chip dan 1 lt es krim Diamond rasa strawberry
1 bungkus kecil biskuit gandum, hancurkan dan campur dengan mentega cair sampai agak padat (untuk cake base)
1 bungkus kecil selai strawberry, cairkan dengan air matang sampai kekentalan yang diinginkan
1 sdt gelatin bubuk, campur dengan air dan tim
Strawberry segar secukupnya, potong bagi empat
250 gr chocolate coating (saya pakai Colatta Dark Chocolate Professional Coating), lelehkan
Kacang almon sangrai dan coklat isi kacang secukupnya (untuk taburan)


Cara membuat:

1. Siapkan loyang bongkar pasang (harus loyang bongkar pasang) diameter 20 cm. Ratakan campuran biskuit gandum dan mentega di dasarnya. Tekan-tekan sampai padat dan dinginkan di lemari es kira-kira 15 menit.
2. Keluarkan loyang dari lemari es, masukan es krim coklat dan ratakan permukaannya. Lakukan secepat mungkin agar es krim tidak terlalu melelh.
3. Bekukan selama minimal 30 menit (tergantung tingkat kebekuan es krim).
4. Beberapa saat sebelum es krim dikeluarkan dari freezer, campur selai dan gelatin. Aduk rata.
5. Keluarkan es krim dari freezer. Ratakan campuran selai diatasnya. Taburkan sebagian strawberry potong. Masukan lagi ke freezer selama kurang lebih 15-30 menit.
6. Keluarkan es krim dari freezer. Ambil es krim strawberry, campur dengan sisa strawberry, laliu masukan es krim strawberry ke loyang, ratakan permukaannya.
7. Bekukan semalaman.
8. Minimal satu jam sebelum ice cream cake disajikan, keluarkan dari freezer. Buka bagian samping loyang lalu tuangkan chocolate coating yang sudah dilelehkan, lalu taburkan coklat isi kacang dan almon sangrai diatasnya, harus cepat karena coklatnya cepat membeku.
9. Sebagai sentuhan akhir saat coklat masih basah, tempelkan dinosaurus di atas kue.
10. Bekukan lagi selama minimal satu jam dan ice cream cake siap dihidangkan.

TUNGGU DULU! Bagaimana cara membuat dinosaurus dari fondant nya? Eng... Kan tadi saya bilang "..., BISA bikin dinosaurus dari fondant.". Tapi karena saya nggak bisa, maka saya beli aja mainan dinosaurus di Toys Kingdom lalu saya cuci bersih.

Anywayyyyy, lihatlah ini penampakan si ice cream cake setelah dipotong...


Menggiurkan bukaaannnnn?

Nah untuk makan siangnya, Mamacing nekat bikin Liwet Solo pesanan bapake anak-anak. Kenapa nekat? Kaena selain belum pernah bikin dan sekalinya bikin untuk dihidangkan kepada keluarga besar, pun Liwet Solo ini meskipun bumbunya nggak terlalu ribet tapi banyak macamnya. Untunglah dengan bantuan Nin Lilis dan si Bibi makan siang bisa terhidang dengan sukses. Serta enak, tentunya.


Liwet Solo ini sebenernya makanan buat sarapan berupa nasi liwet bersantan dengan teman ayam opor, telur pindang (saya rebus biasa karena kelupaan kulit bawangnya malah dibuang), sayur labu siam, dan bumbu kuah kuning dan putih yang terbuat dari telur dan santan. Tapi tentunya cocok juga buat makan siang.


Oya, untuk resep Liwet Solo ini saya dapat dari blog nya mbak Diah Didi (yang sudah sangat baik hati mau melayani konsultasi online. Hatur nuhun, Mbaknyaaaa). Berhubung nenek kakeks si Ujang dan buyut si Ujang turut menikmati makan siang ini, maka demi kemaslahatan bersama takaran santan saya kurangi.

Alhamdulillah ulang tahun si Ujang berjalan lancar dan semua menikmati hidangan yang tersaji. Tapi yang paling penting, si Ujang happy dengan kue dan kado bertema dinosaurusnya.


Menyoal Capres

by | | 0 comments
Belakangan ini media sosial penuh dengan nuansa pemilihan calon presiden Indonesia. Dari mulai yang cuma komentar-komentar iseng, sampai yang terang-terangan kampanye (hitam maupun putih) lengkap tersaji di dinding Facebook maupun linimasa Twitter. Dan sayapun kadang-kadang sering tergoda untuk ikut berkomentar iseng. Lalu kepikiranlah sama saya, daripada saya komentar sekalimat dua kalimat (dan seringkali gantung), mendingan saya tuangkan uneg-uneg saya ke postingan blog. Mudah-mudahan bisa tersalurkan dengan baik dan besok-besok ga posting status bernuansa capres lagi. Jangankan orang yang baca, saya aja bosen nulisnya *lah*.

Di postingan ini, saya nggak akan bahas betapa ngeselinnya mereka yang rajin membagi tautan bernuansa kampanye hitam. Karena semua orang tau (kecuali orang yang menyebarkan tautan itu) betapa ganggu dan ngeselinnya membagi tautan yang berbau fitnah.

Pun saya tidak akan membagi tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing calon presiden. Karena saya bukan juru kampanye, dan soal itu bisa di google. Jangan lupa difilter dulu sebelum ditelan mentah-mentah. Tapi uneg-uneg yang akan saya bagi disini *unegunegkokdibagibagi* adalah apa yang menjadi bahan pertimbangan saya untuk memilih salah satu dari dua capres yang tersedia.

Pertama, saya perlu melihat para capres bukan sebagai pribadi. Bukan hanya melihat sebagai individu perorangan. Maksud saya adalah, ya - kepribadian seorang capres memang penting, tapi bukan itu yang paling penting. dan ya - seorang capres dipilih oleh partai atas dasar capability nya. Tapi tentu saya juga harus mau melakukan riset tentang siapa dan seperti apa partai yang mengajukan mereka. Karena kita nggak bisa menutup mata bahwa dibalik pengajuan capres, selalu ada kepentingan para pendukungnya.

Kedua, pada area yang lebih luas dari "kepentingan para pendukung di belakang capres". Dalam pencalonan presiden, selain partai pengusung, adapula partai-partai dan konstituen lainnya yang terlibat. Sekali lagi saya harus mau melakukan riset tentang siapa saja mereka, apakah mungkin ada motif "berbahaya" dibalik dukungan terhadap salah satu capres.

Ketiga, soal motif "berbahaya" ini jangan cuma kita lihat yang ada di permukaan. Misalnya (catat, misalnya) di capres anu ada beberapa nama yang sak Indonesia Raya tahu bahwa dia "berdosa" atau diduga melakuakn korupsi, sementara di capres itu nggak ada, atau minim. Ya, mereka yang dicurigai korupsi memang berbahaya. Tapi jangan lupakan pula mereka yang namanya dan dosanya tidak (atau belum) diketahui publik. Mereka yang mendanai dan "tak kasat mata", menurut saya, lebih harus diwaspadai. Logikanya, tidak mungkin orang mau menggelontorkan dana sebegitu besar untuk mendukung capres tertentu tanpa ada kepentingan tertentu. Sekali lagi, saya harus riset mengenai nama-nama pendukung dibalik para capres, terutama mereka yang tidak muncul ke permukaan. Mereka yang namanya jarang atau bahkan tidak pernah disebutkan media sebagai pendukung salah satu capres.

Keempat, dosa-dosa masa lalu. Saya sih sebenarnya tipe orang yang ga terlalu susah move on. Dan saya juga tipe orang yang percaya bahwa in time, orang bisa berubah. Tapi tak ada salahnya mempertimbangkan masa lalu para capres. Bukan cuma "dosa" sang calon presiden secara pribadi, tapi termasuk apa yang dilakukan para konstituennya di masa lalu. Kita harus adil dalam menilai hal ini. Jangan sampai kita menggembar-gemborkan kesalahan satu capres di masa lalu, tapi mengabaikan kekurangan capres lainnya.

Kelima, keterlibatan asing. Siapa mau merasakan dijajah lagi oleh bangsa asing? Yang mau, silakan pilih capres yang paling dekat dengan pihak asing. Saya diajarkan bahwa kalimat "dukungan negara asing" adalah bukan melulu kalimat yang indah. Kalimat yang menawarkan mimpi-mimpi, betul. Tapi ketika kita terbangun dari mimpi itu, sering kali kita baru sadar kalau kita ada di atas kapur apek yang bau pesing. Dan siapa yang harus menjemur kasur biar nggak bau pesing lagi? Ya kita lah, masa tetangga sebelah.

Sementara ini, baru ada lima point sih yang jadi perhatian saya. Lalu kesimpulannya, saya pilih siapa? Belum tau, saya masih riset. Saya nggak mau gegabah memilih calon pemimpin yang menentukan nasib bangsa ini. Karena proses memilih calon presiden yang insyaAllah akan membawa kemajuan bangsa tidak mungkin sederhana.