Kata @ridwankamil (saya tambah-tambahin dikit. Kalau yang agak ngaco kayanya itu pure tulisan saya) ..
Bisnis kreatif itu ga berarti kita berlatar belakang pendidikan di bidang usaha yang kita pilih. Selama kita punya minat dan pengetahuan di bidang tersebut, bisa kok dikembangkan. Terus ya, bisnis kreatif itu nggak mesti melulu bikin sesuatu yang baru. Yang penting ada added value nya buat si produk. Dan bagaimanakah cara memberikan nilai tambah pada si produk?
Pertama, think different. Artinya, berfikir beda (kali aja ada yang ga bisa Bahasa Inggris :D). Kalau kata Steve Jobs sih; think different, berimajinasi, dan berinovasi. Dari satu produk yang simpel dan biasa aja, kalau kita bisa liat dari sisi yang berbeda yang biasa orang liat, niscayaaaaaa akan bisa menghasilkan satu produk yang memiliki nilai tambah dari sebelumnya. Misalnya kaya dulu jaman pager (bacanya pejer, bukan pager) lagi megang banget, saya sempet mikir; Asik nih kalau ada pager yang bisa langsung bales-balesan. Ehhh abis itu ada kan teknologi yang namanya SMS. Meskipun bukan saya yang nyiptain SMS, tapi kan intinya saya minimal sudah berimajinasi ada pager yang bisa bales2an. Jadi kalau ilmu (dan modal) saya cukup sebenernya bisa aja kan saya yang menciptakan teknologi SMS. YA KEMBALI KE INTI PERMASALAHAN.
Yang kedua, harus ada tahapan proper business. Yaitu; make plan. Bikin analisis dan rencana yang jelas. Bikin bisnis juga bagusnya pake skala. Sebaiknya sih kalau buat yang baru mulai, start small aja dulu. Lalu bikin rencana pengembangan bertahap. InsyaAllah, kalau disiplin pasti berkembang. Dan satu hal yang harus diingat, kalau misalnya kita mau cari investor buat bisnis kita, buatlah business plan yang jelas. Bukan cuma penjembrengan (apalah itu penjembrengan) ide, tapi juga lengkap dengan perhitungan rugi-laba dan jangka waktu pengembalian investasi serta tetekbengek keuangan yang lainnya. Btw tetek kok bisa bengek ya? FOKUS, ASTI! Iya. Ehm. Iya gitu. Karena segila dan sekeren apapun idemu, kalau masalah keuangannya kurang dijelaskan dengan seksama akan kurang menarik buat orang yang mau tanam modal. Kalau butuh bizplan yang oke bisa loh kontak suami saya. Lewat blog ini aja. *pesan sponsor*
Ketiga. Apapun bisnis anda, dekati desain dan teknologi. Intinya, desain dari mulai desain produk, kemasan, merchandise (kalau ada), sampai perintilan-perintilan lainnya haruslah dibuat dengan niat. Kalau bisa sih jangan bikin yang 'biasa' aja. Lebih bagus lagi kalau standing out. Berakrab ria sama teknologi juga bisa bikin kita punya banyak ide dan cara buat mengembangkan bisnis kita. Ini saya lupa detailnya karean terdistract sama bayi lucu yang kebangun dari bobo-nya. Maap yah. Kemudian, jangan lupa bergaul. Alias networking. Bangun jaringan sebanyak-banyaknya. Bertemanlah dengan orang-orang yang bisa memberikan impact positif pada bisnis kita. Banyak bisnis yang berawal dari hanya seledar chatting, lho.
Last but not least, berinovasi lah! Jadi yang pertama menciptakan sesuatu ga akan banyak artinya kalau kita ga berinovasi. Karena bisa aja produk kita ditinggalkan orang karena ada saingan baru yang produknya sama, tapi ada nilai tambah yang lebih dari produk kita.
Nah, itulah rangkuman yang saya bikin. Yang setelah dibaca lagi kok singkat amat ya. Haha. Maafkan. Kalau ada pertanyaan langsung tanya yang kasih materi aja ya (itu akun twitternya udah saya kasih tadi).
Sebenernya abis ngomongin Creativepreneur ini sempet ngebahas IDBerkebun, sih. Cuma saya udah keburu ga konsen karena nelp suami katanya anak saya jatoh di Kebun Binatang. Beklah. Maapkan ga jelas gini ya.